Analisis Semiotika Terhadap Makna Simbolik Elemen-Elemen Lantai Teras Arupadhatu Pada Candi Borobudur
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolik elemen-elemen lantai teras Arupadhatu pada candi Borobudur dengan teori Semiotika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian literature atau pustaka (library research) menggunakan pendekatan interpretative untuk menganalisis keterkaitan antara makna symbol elemen-elemen yang ada dengan ajaran Buddha. Penelitian ini menghasilkan analisis makna simbolis terhadap lantai teras 6 berdenah bujursangkar yang mempunyai makna simbolis bumi dan merupakan ruang transisi menuju unsur alam Aruphadhatu. Lantai teras 7, 8, 9, dan 10 mempunyai denah lantai melingkar merupakan simbolisasi kepala, alam atas atau langit merupakan unsur tanpa wujud (Arupadhatu). Denah lantai melingkar mempunyai makna simbolisasi sebagai bentuk perjalanan rohani manusia naik menuju pencerahan. Elemen stupa terawang lantai teras 7 dan 8 berbentuk celah belah ketupat mempunyai makna simbolis bahwa sang Buddha masih terikat oleh unsur-unsur duniawi. Elemen Stupa terawang lantai teras 9 celah bujursangkar mempunyai makna simbolis bahwa Sang Buddha tidak lagi terpengaruh oleh unsur duniawi dan mampu mencapai keseimbangan batin. Elemen stupa puncak lantai 10 mempunyai makna simbolis bahwa sang Buddha sudah mencapai pencerahan tertinggi dimana sang roh suci berada di Alam kesunyata atau nirwana (nibbana) terbebas dari ikatan reinkarnasi (kelahiran dan kematian) sesuai dengan tujuan utama ajaran Buddha