Analisis Sertifikasi Halal Mixue Melalui Media Sosial Twitter Pada Akun @cnnindonesia

Abstract

Banyaknya produk makanan maupun minuman dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tanpa adanya setifikasi halal membuat masyarakat semakin lebih aware terhadap makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana opini masyarakat terhadap isu-isu terkait sebelum dan sesudah dikeluarkannya sertifikasi halal Mixue. Masyarakat ramai menanggapi hal tersebut di media sosial Twitter hingga terbentuknya opini publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini publik dari isu sebelum dan sesudah adanya sertifikasi halal serta melihat perbandingan opini dari isu tersebut. Adanya opini pro dan kontra tersebut membuat peneliti melakukan social media monitoring menggunakan tools NoLimit yang mengandung kata kunci “Mixue”, “Halal”, dan “sebelum halal” dalam rentang waktu sebelum halal pada 28 – 30 Desember 2022 dan sesudah halal pada 16 – 20 Februari 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan memakai paradigma konstruktivisme. Dalam mendapatkan data opini publik di media sosial Twitter, peneliti menggunakan platform NoLimit. Hasil dari social media monitoring yang telah dilakukan peneliti mendapatkan respon yang berbeda dari masyarakat dan nantinya akan menghasilkan analisis sentimen yang dikategorikan ke dalam kategori positif, negatif dan netral. Hasil perolehan data dari sebelum adanya sertifikasi halal Mixue pada cuitan tweet dari CNN Indonesia ialah menghasilkan sentimen negatif 53.3%, sentimen netral 46.7% dan sentimen positif 0%. Sedangkan perolehan data sesudah adanya sertifikasi halal menghasilkan sentimen netral 63.7%, sentimen negatif 21.2% dan sentimen positif 15.0%. Mulai dari keraguan masyarakat terhadap kandungan gelatin babi pada Mixue ketika belum adanya sertifikasi halal hingga mulai kembalinya kepercayaan dan minat dalam membeli produk Mixue setelah ditetapkannya sertifikasi halal pada Mixue.